Welcome to my blog, enjoy reading.

Kamis, 14 Januari 2010

Instalasi Hardware (Perangkat Keras)

1. Persiapan :

1. Persiapkan tools yang dibutuhkan seperti obeng(+) dan (-)

2. Pastikan komputer dalam keadaan mati (power off)

3. Jauhkan segala magnet dari hardisk.

4. Jauhkan air dan cairan dari komputer dan komponennya.

5. Sangat disarankan menginstall dengan disertai manual dari motherboard

6. Siapkan Motherboard


2. Menyiapkan Casing.

a. Siapkan casing yang akan digunakan.

b. Letakkan di atas meja atau tempat lain yang dianggap aman.

c. Lepas sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka panel sampingnya

dengan hati-hati, seperti pada gambar berikut ini.


d. Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yang ada pada casing.

e. Pastikan kaki-kaki tersebut akan mendukung motherboard saudara di bagian yang

membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau slot memory. Jangan lupa

setiap dudukan motherboard yang ada lubang bautnya harus dikasih sekrup/baut,

agar kedudukannya kuat (tidak goyah).

3. Memasang Motherboard.

a. Siapkan sekrup-sekrup yang digunakan dan obeng, kemudian pasang motherboard saudara dengan benar pada dudukan yang tersedia.

b. Kuatkan (putar searah dengan jarum jam) semua sekrup yang digunakan untuk motherboard tersebut dengan baik dan benar.


4. Memasang Prosesor

Prosesor adalah otak komputer.Oleh karena itu biasanya dipasang paling duluan walaupun sebenarnya tidak apa-apa seandainya tidak dipasang paling awal. Hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai prosesor adalah kecocokan antara jenis prosesor dan soket di motherboard. Gunakan prosesor yang memakai soket yang didukung oleh motherboard Anda atau bisa juga sebaliknya memilih motherboard yang sesuai dengan jenis prosesor yang ingin Anda gunakan. Anda bisa melihat daftar soket beserta slot yang didukungnya pada lampiran buku ini. Kebanyakan soket CPU dan prosesor saat ini dibuat menggunakan arsitektur pin grid array (PGA), maksudnya pin-pin yang terdapat di bawah prosesor yang dimasukkan ke dalam soket. Proses pemasukan prosesor ke soketnya sendiri menggunakan mode zero insertion force (ZIF) sehingga Anda tidak perlu menggunakan tenaga sedikit pun.


1. Bukalah prosesor dari wadahnya.

2. Buka pengait soket prosesor-nya

terlebih dahulu. Pengait yang

dimaksud di sini adalah sebuah

batang yang terletak di sebelah

kiri atau kanan soket yang

bersangkutan, bergantung pada

merek motherboard Anda.

Apabila pengait dari prosesor ini

tidak diaktifkan, otomatis lubang

di soket belum terbuka sehingga

tidak bisa anda memasuki prosesor.



3. Ambil dengan tangan Anda dan

letakkan pada soket prosesor di

motherboard.Ketika memasukkan,

Anda perlu memperhatikan

tanda yang terdapat di

salah satu dari empat ujung

prosesor dan cari kecocokan-nya

dengan motif yang sama di slot.

Hal ini berfungsi mencegah

terjadinya kesalahan pemasangan

prosesor ke slot-nya.






4. Ketika posisi prosesor sudah

berada di atas soket, lepaskan

saja pegangan tangan Anda

untuk memasukkannya. Anda

tidak perlu menekannya karena

prosesor akan otomatis masuk ke soket.




5. Setelah prosesor masuk ke

soketnya, kencangkan kembali

pengaitnya hingga posisi prosesor

mantap dan tidak bisa dicabut

kembali.



















5. Memasang Kipas Prosesor

Prosesor dalam bekerja bias menimbulkan panas yang dapat merusakkan prosesor tersebut mengingat panas (heat) bias merusakkan komponen elektronik dari prosesor tersebut. Untuk itulah diperlukan adanya pendingin prosesor. Ada banyak macam tipe pendingin prosesor, isalnya air, thermal cooler, dan sebagainya. Namun yang paling sering dijumpai adalah cooling fan alias kipas prosesor. Kipas prosesor umumnya Anda dapatkan dalam satu paket bersamaan ketika Anda membeli prosesor.


1. Perhatikan komponen logam di

tengah prosesor. Komponen

yang menonjol tersebut dinamakan

thermal core dari

prosesor tersebut. Gunanya

untuk menyalurkan panas dari prosessor.





2. Olesilah bagian thermal core

tersebut dengan benda mirip

cream yang bernama thermal

paste. Thermal paste membuat

proses konduktansi panas

menjadi lebih efektif dan

efisien. Thermal paste juga

biasanya Anda dapatkan ketika

membeli prosesor, hanya saja

dalam ukuran yang kecil.

Jikalau kekurangan, baru Anda

bisa membeli terpisah di toko

komputer atau toko elektronik

terdekat di kota Anda.




3. Siapkanlah cooling fan yang

akan dimasukkan. Cooling fan

terdiri dari dua bagian. Bagian

bawah adalah logam yang

berfungsi untuk disipasi/

pelepasan panas. Bagian

atasnya adalah kipas untuk

mendinginkan logam tersebut.

Di bagian logam terdapat

pengait untuk memasang

komponen tersebut ke atas

prosesor di motherboard.


4. Dekatkanlah prosesor di atas

motherboard. Lalu kaitkan

salah satu sisi pengait dengan

nook yang terdapat pada

tempat prosesor di motherboard








5. Tekanlah dan rentangkan sisi

pengait lainnya dari pendingin

prosesor ke nook satunya di

motherboard hingga pendingin

terpasang kokoh di atas

prosesor.

















6. Karena kipas merupakan

komponen elektronik yang

memerlukan energi listrik untuk

menggerakkannya, langkah

terakhir adalah menancapkan

kabel yang ada di kipas pendingin

ke slot yang ada di

motherboard. Slot ini biasanya

terletak dekat dengan posisi

prosesor mengingat panjang

kabel dari kipas pendingin

umumnya tidak terlalu panjang.


6. Memasang Memori

1. Memori yang digunakan di PC

adalah tipe DIMM. Sementara

jenisnya yang lazim dijumpai di

PC adalah SDRAM dan DDR.

Kedua jenis memori tersebut

menggunakan slot yang berbeda.

SDRAM memiliki 168 pin

dan dua takik di bawahnya.

Adapun DDR memiliki 184 pin

dan satu takik di bawahnya.

Sementara DDR2 memiliki 240

pin dan satu takik di bawahnya.

Besar kapasitas memori yang

dimiliki oleh satu keping RAM

biasanya kelipatan dari 128

MB, seperti: 256, 512, 1024

MB, dan seterusnya.



2. Mayoritas prosesor memiliki

slot RAM dengan jumlah lebih

dari satu. Beberapa motherboard

bahkan menyediakan

slot RAM untuk banyak jenis

RAM, misalnya SDRAM atau

DDR. Namun hanya satu jenis

memori bisa dipakai dalam

waktu yang bersamaan.


3. Bukalah pengait slot prosesor

ke arah luar sehingga terlihat

menganga. Ketika slot sudah

menganga menandakan bahwa

slot tersebut siap dimasuki

keping memori









4. Masukkan memori di slotnya.

Anda perlu memperhatikan

takik di bagian bawah yang

merupakan alat untuk menentukan

orientasi peletakan

memori sehingga tidak terjadi

kesalahan pemasangan.

5. Ketika memasangnya, Anda

perlu sedikit melakukan

penekanan mengingat cara

memasukkan memori tidak

menggunakan teknologi ZIF

seperti prosesor.


6. Tutup kembali pengait slot

memori hingga dapat berfungsi

untuk mencengkram memori di

tempatnya. Takik yang terdapat

di samping slot memori

akan dipegang oleh pengait

dari slot yang bersangkutan.







7. Menyiapkan dan Memasang Hardisk Harddisk

  1. Ambil harddisk saudara, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada jumper akan terdapat pilihan Master, Slave atau Cable Select. Informasi ini dapat ditemukan

pada permukaan harddisk.

  1. Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan. Jika perlu siapkan pinset untuk mencabut dan memasang jumper pada harddisk.
  2. Beberapa casing manggunakan sistem bracket yang dapat dilepas untuk memudahkan dalam pemasangan harddisk dan floppy drive.
  3. Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu panjang, kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan harddisk dengan baik dan benar.

8. Menghubungkan Harddisk ke Motherboard.

a. Perhatikan bahwa terdapat dua tipe kabel data IDE, yaitu 40-wire dan 34-wire. Kabel 40-wire digunakan untuk harddisk, dan kabel 34-wire digunakan untuk flopy disk drive (FDD).

b. Pemasangan kabel data ini tidak boleh terbalik. Pada salah satu sisi biasanya terdapat kabel dengan warna merah yang menandakan pin nomor 1.

c. Posisi ini juga ditandai di harddisk. Normalnya posisi pin 1 pada harddisk (kabel warna merah) berada tepat di sebelah connector daya (warna merah pula).

9. Memasang Floppy Disk Drive (FDD).

a. Memasang Floppy drive, hampir sama dengan memasang harddisk, kecuali untuk beberapa model casing yang memisahkan tempat floppy dan harddisk.

b. Beberapa tipe casing, kemungkinan perlu untuk membuka panel depannya terlebih dahulu sebelum memasang floppy disk drive.

10. Menyiapkan CD / DVD Drive.

a. Seperti halnya harddisk, CD / DVD drive juga menggunakan jumper untuk posisi Master dan Slave. Atur jumper tesebut pada posisi yang diinginkan.

b. Apabila hanya terdapat sebuah harddisk, maka jumper berada pada posisiMaster.

c. Seandainya terdapat 2 buah harddisk pada satu computer dan keduanya diaktifkan, maka 1 harddisk dijadikan Master dan harddisk satunya harus diatur pada posisi Slave.

11. Memasang CD / DVD drive.

a. Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel depan casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model casing yang digunakan.

b. Membuka penutup drive yang ada pada panel depan.

c. Pasanglah CD/DVD drive dengan benar, kemudian tutup kembali panel depan (jika menggunakan panel depan).

12. Menghubungkan CD / DVD drive ke Motherboard.

a. Pemasangan kabel data IDE dari CD/DVD ke motherboard sama dengan pemasangan harddisk.

b. Pasang connector CD / DVD, dan ujung satunya lagi ke motherboard, pada connector yang bertuliskan CD.

c. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak saling terkait dan “semrawut”. Atur lintasan dan jalur kabel dengan rapi, jika perlu ikatlah agar lebih rapi dan enak dipandang mata.

13. Menghubungkan Kabel Connector pada Motherboard.

a. Sekarang kita perlu menyambung kabel-kabel dari casing ke motherboard.

b. Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator harddisk, indikator daya, tombol reset dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.

c. Untuk casing yang menyediakan panel depan, misalnya universal serial bus (USB), maka kabel-kabelnya juga harus dihubungkan ke motherboard agar dapat berfungsi dengan normal.



14. Menghubungkan Kabel Daya.

a. Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan kabel daya dari catu daya ke motherboard, harddisk, FDD dan CDROM.

b. Untuk motherboard Pentium 4, biasanya paling tidak ada 2 connector daya yang harus dipasang, seperti gambar berikut ini.

c. Kemudian sambungkan juga kabel-kabel daya ke hardisk, floppy, dan CD/ DVD. Jika casing saudara menggunakan kipas pendingin, maka hubungkan ke catu daya atau ke motherboard, sesuai dengan connector yang dimiliki.


15. Siapkan Komponen-Komponen Bagian Luar.

a. Jika komponen bagian dalam sudah beres, maka sekarang giliran komponenkomponen bagian luar, seperti monitor, keyboard, mouse dan speaker.

b. Untuk komponen-komponen ini, kita tinggal menyambungkan kabel-kabelnya saja pada terminal yang telah ditentukan, misalnya keyboard, mouse, speaker dan lain-lainnya.

c. Jangan lupa untuk kabel-kabel daya, baik untuk bagian casing maupun monitor

16. Memeriksa Catu Daya.

a. Periksalah dengan seksama untuk catu daya yang digunakan. Tegangan normalnya adalah 220 – 230 Volt. Apabila disediakan switch, maka pindahkan switch ke sumber tegangan yang sesuai.

b. Beberapa power supply dilengkapi dengan pemindahan tegangan (switch) antara 110 atau 220 Volt.

17. PC Saudara Sudah Siap.

a. Sekarang PC saudara sudah benar-benar siap, dan bisa di ON kan power Supplynya. Jangan lupa sebelum mengONkan Power Supply tersebut untuk selalu “berdo’a” terlebih dahulu.

b. Kalau belum mau ON periksa sekali lagi pengkabelan daya (sumber tegangan) yang digunakan untuk mensupply perangkat computer tersebut. Panduan Praktis Merakit dan Menginstall Komputer

19. Menginstall Operating Sistem dan Software-Software yang Diinginkan.

a. Setelah semua dirakit dengan benar, sekarang adalah tahap menginstall system operasi yang digunakan dan juga software-software yang diinginkan. Untuk sistem operasi Windows misalnya saudara dapat memakai Windows 98, Windows 2000 Professional, Windows XP atau mungkin Linux.

b. Install pula software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan, seperti Microsoft Office 2003, Open Office, Star Office, Acrobat Reader dan software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan.

c. Berusahalah untuk menggunakan Software yang resmi (ada licensenya), kecuali kalau memang software tersebut open source.

d.Beberap contoh software yang open source, misalnya knoppix, OpenOffice, StarOffice dan lain sebagainya.